Temuan Tugu Berangka Tahun 1123 Saka di Kediri & Kaitan dengan Pemerintahan Raja
"Kalau angka 1123 Saka maka ini dalam kurun waktu pemerintahan raja terakhir Kediri yakni Srengga atau Kertajaya, awal abad 13 Masehi,"ungkapnya.
Baca Juga:
Pihaknya juga masih mencari referensi lebih lanjut terkait dengan temuan itu, apakah sekadar tugu atau terdapat peristiwa besar apa yang membuat orang zaman dahulu membuat benda ini dan mengapa ada angka tahunnya.
Menurut dia, artefak seperti tugu termasuk jarang. Hanya ada beberapa ditemukan termasuk di era Kerajaan Majapahit.
"Jumlahnya belum ratusan, tetapi beberapa. Beda abad semacam itu. Kalau bicara konteks seperti ini ada maksud tersendiri kenapa harus hadir apakah peristiwa, fenomena tertentu atau tapal batas. Kami harus kaji untuk mendapatkan jawaban yang lebih memuaskan," tuturnya.
Dia menambahkan tulisan yang tertera di tugu itu model jawa kuno dengan tebal. Terdapat pembuka kemudian empat angka yakni 1123 dan dan belakangnya penutup.
Sebelumnya, tapal batas berangka tahun 1123 Saka itu ditemukan di Desa Kayunan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Lokasi temuan itu juga pernah dibicarakan arkeolog Belanda sebagai tempat yang menyimpan banyak peninggalan sejarah Panjalu/Kadiri.
Temuan tugu tapal batas berukuran tinggi 170 centimeter tebal 76 cm diharapkan akan mengungkap misteri sejarah era Raja Kertajaya di Kayunan, wilayah Kerajaan Panjalu yang berkuasa dari tahun 1112-1138 Saka.
Selain tugu tapal batas itu, juga ditemukan struktur batu bata, kaki patung dan umpak. Temuan itu berawal dari penggalian lahan untuk tanah urug.
Temuan Tugu Berangka Tahun 1123 Saka di Kediri dikaitkan dengan pemerintahan raja pada awal abad 13 Masehi, yakni Srengga atau Kertajaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News