KH Marzuki Akui Belum Terima Surat Pemberhentian Ketua PWNU Jatim dari PBNU

jatim.jpnn.com, MALANG - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023 tentang Pemberhentian Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) yang dikeluarkan pada 16 Desember 2023.

Pada surat tersebut menetapkan memberhentikan Saudara KH Marzuki Mustamar dari Jabatan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur sesuai dengan Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 267.c/A.II.04.09/2023 tanggal 17 Shafar 1445 H/3 September 2023 tentang Perpanjangan Masa Khidmat dan Perubahan Susunan PWNU Jatim Antar Waktu dengan disertai ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama ini.

KH Marzuki mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima surat resmi tersebut, baik dari Pimpinan Pusat (PP) atau melalui pesan singkat WhatsApp.

"Itu benar apa enggak kami enggak tahu. Bisa jadi karena situasi tertentu PP menarik kembali juga bisa, kami juga enggak tahu. Yang jelas kami belum menerima," kata KH Marzuki di Ponpes Sabilurrosyad, Kota Malang, Kamis (28/12).

Menurutnya, aktivitas terkait kepengurusan di PWNU Jatim masih dilakukan hingga Rabu (27/12), bahkan dirinya masih memberikan tanda tangan surat keputusan terkait rekomendasi Pengurus Cabang (PC) Kota Pasuruan.

"Kemarin saja saya masih tanda tangan SK. Kemarin tanggal 27 itu pegawai PW ke sini minta tanda tangan SK, kayaknya minta rekom untuk PC Kota Pasuruan. Namanya masih lengkap di surat rekom itu. Itu Rais PB Anwar Manshur itu ketua saya, sekretaris Muzakki," jelasnya.

Apabila memang diberhentikan PBNU maka dirinya menerima keputusan tersebut. Sebagai Kader NU punya prinsip yang sudah diputuskan harus ditaati dan dikerjakan.

"Kami enggak pernah nonyol-nonyol, kami hanya nrimo ing pandum, terimo dawuh, suruh kerja ya kerja, suruh berhenti ya berhenti. Kami enggak pernah minta-minta," ucapnya.