Gedung Eks Markas Besar Oelama di Sidoarjo Direnovasi dengan 4 Tahapan

"Tahap terakhir penyiapan manajemen operasional gedung. Nantinya kami fungsikan sebagai 'mini museum' Markas Besar Oelama yang bermanfaat sebagai sarana edukasi, wisata religi, dan cagar budaya," tuturnya.

Mantan Aktivis IPNU Jatim itu menyebut dana renovasi gedung sementara bersumber dari donasi masyarakat dan bantuan pemerintah daerah. Namun, pihaknya juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk berkontribusi dalam renovasi gedung bersejarah ini.

"Dana bantuan dapat disalurkan secara dalam jaringan melalui https://nucare.id/program/renovasimbo atau transfer ke rekening BSI 177-7777-757 dan BCA 429-8624-999 atas nama Lazisnu Jatim, kemudian melakukan konfirmasi melalui WA ke 0896-3009-2626," katanya.

Dari keterangan berbagai pihak di Tebuireng-Jombang, tercatat markas para ulama pejuang pindah dari Markas Blauran IV/25 Surabaya ke Markas Waru itu pada 3 Desember 1945.

"Dari markas itulah perlawanan hingga setahun dilakukan para ulama-santri sampai akhirnya disepakati perjanjian Linggarjati pada Oktober 1946 sebagai pengakuan Sekutu atas kemerdekaan Indonesia meski perjanjian Linggarjati baru ditandatangani pada awal 1947," jelasnya. (antara/mcr12/jpnn)