RSUD Soewandhie Temukan Pasien Berobat Pakai BPJS Orang Lain

“Puskesmas akan membuatkan surat rujukan elektronik sehingga dia (pasien) sudah enggak bawa kertas, itu sudah ada di layar monitor yang tertera nama-nama pasien. Nah, ketika pasien datang di hari itu, dengan fingerprint ini maka bisa segera dilayani,” tuturnya.
Selain mengantisipasi penyalahgunaan BPJS, penggunaan fingerprint juga sebagai salah satu cara untuk memecah antrean.
Billy menyampaikan temuan di lapangan, yaitu beberapa pasien yang datang tidak sesuai dengan nomor urut antrean sehingga menyebabkan penumpukan di RSUD dr Soewandhie.
“Kami sudah pelajari hari ini, ternyata ada banyak pasien yang nomor (antrean) besar datangnya di pagi hari, seharusnya datang itu sesuai dengan nomor antrean, sesuai yang tertera di kartu pendaftarannya,” ujar Billy.
Mulai Selasa (28/11) pagi, jika masih ada pasien yang datang tidak sesuai dengan jadwal antrean maka tidak akan diperbolehkan untuk masuk dan tidak dilayani terlebih dahulu.
Mulai sore ini, lanjut dia, RSUD dr Soewandhie sedang menyiapkan ruang tunggu khusus bagi pasien BPJS Kesehatan.
“Tempatnya di luar, hari ini kami siapkan. Setelah dia (pasien) mendaftar lewat satu pintu maka boleh masuk. Mengapa perlu finger karena untuk memudahkan pendataan antara rumah sakit dengan BPJS Kesehatan,” jelasnya.
Dia melanjutkan bagi pasien BPJS Kesehatan yang belum pernah mendaftar di RSUD dr Soewandhie akan diminta mendaftar terlebih dahulu di tempat pendaftaran pasien BPJS.
RSUD Dr Soewandhie terapkan sistem fingerprint untuk pendaftaran pasien BPJS kesehatan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News