Siswa SMK Terpilih di Jatim Jalani Uji Kompetensi Tata Boga, Lulus Buka Usaha Kue

"Croissant agak sulit karena pembuatan roti, dilipat, digilas. Kalau saat digilas terlalu ditekan enggak bisa mengembang, kalau terburu-buru juga tidak bisa korsvetnya. Adonan juga tidak boleh dalam suhu panas. Jadi, harus didinginkan lebih dulu sebelum oven," jelasnya.

Kasmadi selaku Instruktur Tata Boga menjelaskan berdasarkan hasil evaluasi selama pelatihan sepuluh hari, siswa cenderung kesulitan dalam mengembangkan kreasi pastry dan bakery.

“Mereka kurang yakin dengan hasil kreasi sendiri. Sebenarnya kreasinya cukup bagus, tetapi kurang berani eksplore dan berhadapan dengan orang belum PD. Jadi, takut menghadapi kritik," ucapnya.

Maka dari itu, untuk menumbuhkan rasa percaya diri, praktisi dari industri Aerofood Indonesia berpesan agar para siswa berani mencoba mengetahui hasil yang diinginkan pasar.

Salah satu peserta dari SMKN 2 Mojokerto Naisya Rihhadatul Aisy mengaku dari empat item yang dibuat, Roasted Bread Caramel Brulee with Cream Cheese Strawberry Sauce dirasa cukup sulit dibanding tiga kue lainnya.

Menurutnya, membutuhkan kondimen yang cukup detail untuk melengkapi penyajiannya sehingga dirasa sulit.

“Penyajian atau plating ini penting, selain untuk menggugah cita rasa juga sebagai seni masakan dan nilai jual,” ungkapnya.

Selain Tata Boga, uji kompetensi juga dilakukan pada kompetensi keahlian Tata Kecantikan level 2 KKNI. Dari materi teori dan praktik yang diujikan masing-masing siswa harus mendapat nilai diatas 80 untuk dinyatakan kompeten.