Trash2Treasure Ubah Limbah Menjadi Karya Inovatif dengan Nilai Jual
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Limbah kulit pisang seringkali dibuang begitu saja. Namun, di tangan organisasi pemuda Surabaya bernama Trash2Treasure menjadi hal yang berguna, bahkan memiliki nilai jual.
Mereka kerap mengolah limbah menjadi karya-karya inovatif, seperti selai, burger, ikat rambut, hingga tas.
Trash2Treasure terdiri dari lima orang, yakni Clarissa Aurelia Leowinata, Giannella Surya, Jessica Wijaya, Michelle Wilson, dan Vincent Hamdali yang merupakan siswa penerima Beasiswa Indonesia Maju dari sekolah-sekolah yang berbeda.
"Kami memang bergerak untuk mengurangi sampah makanan dan pakaian bekas, serta limbah," ujar Co-Founder Trash2Treasure Aurelie
Aurelie mengatakan organisasi itu didirikan di bawah naungan Beasiswa Indonesia Maju dan Kemendikbud Ristek.
Pihaknya bekerja sama dengan berbagai sekolah dan komunitas di Surabaya untuk mengadakan workshop pengolahan sampah.
"Dalam satu rangkaian acara minimal satu kilogram sampah akan diubah menjadi produk baru," kata Aurelia, Kamis (26/10).
Co-Founder Trash2Treasure Vincent Hamdali mengungkapkan awalnya mereka diterima dengan skeptis dan ternyata produk-produk yang dibuat mendapatkan penilaian baik dari masyarakat.
Trash2Treasure mengolah limbah menjadi karya-karya inovatif, seperti selai, burger, ikat rambut, hingga tas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News