Mahasiswa Unusa Sulap Limbah Pelepah Pisang Jadi Kerajinan Tangan Estetik

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Lima mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membuktikan bahwa pelepah pisah tak hanya bisa menjadi limbah atau dibuat pupuk kompos.

Di tangan mereka, pelepah pisang mampu menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis, seperti tatakan gelas, vas bunga, wall decor, hingga wall hanging. 

Kelima mahasiswa itu ialah Nur Diana Ma shalizah (semester 7 jurusan S1 Akutansi), Puteri Maliki Lailatul (S1 Akuntansi), Gita Kalyana Wardani (S1 Akuntansi), Anisa Umi Fauziah (S1 Gizi), dan Nur Lailia (S1 PGSD).

Ketua kelompok Nur Diana Mashalizah menceritakan proses pembuatannya dimulai dengan memotong-motong pelepah pisang menjadi beberapa bagian.

Setelah itu, pelepah pisang dibentuk seprti tali dengan menggunakan mesin. Setelah pelepah pisang berubah menjadi tali, kemudian dikeringkan di atas terik matahari.

“Setelah kering, barulah kami bentuk sesuai dengan desain yang telah kami tentukan,” kata Diana di Unusa, Rabu (25/10).

Setelah terbentuk menjadi suatu kerajinan, barulah dipoles dengan minyak kelapa cuka untuk menghindari jamur. Tujuannya agar kerajinan tangan tersebut awet dan tak mudah lapuk.

“Pembuatan satu produk bisa memakan 2-3 hari, sementara untuk satu kilo pelepah pisang bisa digunakan untuk dua produk,” katanya.