Terinspirasi Perjuangan Sang Ibu, Mahasiswa Ubaya Buat Ratusan Kupu-Kupu Kertas
“Sebagai mahasiswa yang masih berusia muda, seharusnya tidak abai pada hal ini. Mumpung belum terlambat, ayo kita sama-sama aware untuk cek ke dokter dan mari dukung sesama perempuan,” tuturnya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Kedokteran Ubaya dr Herry Wibowo memberikan edukasi tentang pemeriksaan payudara sendiri (sadari).
Dokter spesialis bedah itu menyebut sadari menjadi langkah preventif yang bisa dilakukan setiap individu secara mandiri, selain menjalani pola hidup sehat untuk mencegah terjadinya kanker payudara.
“Setiap wanita yang sudah menstruasi sebaiknya melakukan pemeriksaan tujuh hari setelahnya. Kira-kira enam sampai sepuluh menit. Sadari dilakukan melihat apakah ada benjolan atau keluar cairan dari payudara, dan perubahan kulit seperti warna jeruk atau kemerahan,” bebernya.
Pemeriksaan itu harus dilakukan seusai menstruasi lantaran saat akan haid konsistensi payudara biasanya keras dan jika dipegang akan terasa seperti nyeri.
Barulah setelah menstruasi hormonnya mulai turun dan konsisten kepadatan payudara mulai nyaman untuk diperiksa.
"Edukasi sadari ini sangat perlu karena data terbaru penderita kanker payudara tahun 2020 itu meningkat 66 persen, padahal di tahun 92 itu angkanya 60 sampai 70 persen," jelasnya. (mcr12/jpnn)
Mahasiswa Ubaya membuat ratusan kupu-kupu kertas untuk mengkampanyekan deteksi dini kanker payudara.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News