UMSurabaya Kukuhkan Prof Aziz Jadi Guru Besar Bidang Ilmu Keperawatan

Untuk meningkatkan mutu pendidikan yang berkorelasi dengan kebutuhan mutu pelayanan keperawatan, Aziz mengembangkan model sistem mutu dimodifikasi dari model malcolm baldrige.

Pertama, rekonstruksi kurikulum yang berorientasi pada OBE (outcome base education). Dengan keahlian komunikasi, berpikir kritis/kreatif untuk pemecahan masalah akan meningkatkan kemampuan analisis, sintesis, evaluasi, dan pembuatan keputusan.

Kemudian keahlian teknologi literasi digital, mengelola informasi melalui teknologi (nursing data science) san keahlian keperawatan, termasuk di dalamnya interpersonal, personal agar lulusan mampu membangun tim kerja, manajemen konflik, manajemen perubahan, dan perilaku caring.

Kedua, penataan sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi menggunakan model blended learning dengan pendekatan contextual teaching learning, problem based learning, dan project based learning.

Pengembangan blended learning merupakan bagian dari pembelajaran lantaran di dalamnya terdapat proses sistematis mencapai tujuan, mulai identifikasi masalah, pengembangan strategi dan bahan ajar, serta evaluasi bahan ajar.

Ketiga, integrasi sistem pendidikan dan pelayanan keperawatan merupakan bagian dari link and match dunia industri kesehatan. Hal ini untuk mencapai kesinambungan antara institusi sebagai pencetak lulusan (produk tenaga kerja) dengan industri yang membutuhkan tenaga kerja sesuai bidang keahlian. 

“Dalam menyelesaikan masalah itu digunakan prinsip kerja menggunakan pola ADLI, A=Approach (pendekatan), D=deployment (penyebarluasan), L=learning (pembelajaran) dan I=integrasi dalam mengukur, mengevaluasi serta dalam menjalankan upaya tersebut,” jelasnya.

Dengan demikian, ketiga upaya tersebut dapat melakukan transformasi pendidikan keperawatan di era Society 5.0 yang dapat memberikan kontribusi pada kualitas perawat-perawat baru. (mcr12/jpnn)