Peringati Sumpah Pemuda, OPSHID Bangun 65 Rumah Layak Huni Untuk Warga Tak Mampu

Meskipun bisa dibilang rumah yang dibangun terkesan ‘mewah’ daripada ‘layak huni’, tetapi standar kemewahan ini seharusnya inklusif untuk semua golongan.

Rumah Syukur OPSHID yang sebelumnya didominasi warna ungu, kini lebih didominasi warna kuning, sedangkan dari segi bagian dalam rumahnya lebih modern, dengan layout minimalis dan indah.

“Rumah ini kami bangun sesuai desain yang ditentukan pusat. Desain ini kami jadikan acuan secara nasional di manapun pembangunan dilakukan. Walaupun ditentukan dari pusat, tetapi kami membuka ruang penyesuaian dengan daerah," tuturnya.

Adapun pendanaan dari program Rumah Syukur Layak Huni ini berasal dari kemandirian jiwa-jiwa OPSHID dan warga Shiddiqiyyah seluruh Indonesia, khususnya ditunjang PT Sehat Tentrem Jaya Lestari.

"Pembangunan rumah ini tidak terlepas dari sumber dana ST, termasuk kemampuan dari daerah berperan sekali. Dari ST akan diberikan ke panitia pusat dalam bentuk dana motivasi empat juta dan rokok ST untuk sukarelawan," jelasnya.

Sebanyak 65 unit Rumah Syukur ini tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia Raya. Dengan mayoritas berada di Jawa Timur yaitu 26 unit, Jateng 12, DIY empat, Jawa Barat empat, DKI Jakarta empat, Banten satu, Lampung lima, Bengkulu satu, Jambi dua, Sumatera Selatan dua, Riau dua, Sumatera Utara satu, dan Kalimantan Timur satu.

Mulyono menambahkan tahun ini pembangunan paling besar karena jumlah rumah yang dibangun mencapai 65 unit.

"Program ini imbauan dari pimpinan OPSHID untuk membangun ini dalam rangka Sumpah Pemuda," pungkasnya. (mcr12/jpnn)