Satgas Darat Atau Water Bombing, Mana yang Lebih Efektif Atasi Kebakaran Hutan?

Suharyanto mengatakan bahwa strategi pemadaman karhutla dengan "water bombing" menjadi langkah terakhir karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan.
"Kasihan negara bayar mahal," tutur Suharyanto.
Selain itu, operasi "water bombing" membutuhkan penampungan sumber air yang besar untuk diangkut menggunakan pesawat menuju titik api, padahal lokasi sumber air akan lebih sulit ditemukan saat musim kemarau seperti sekarang ini.
Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuno yang terjadi sejak 28 Agustus 2023 menjadi perhatian pemerintah pusat.
Pasalnya, titik api dilaporkan meluas mulai dari Kabupaten Malang, Pasuruan, Mojokerto, hingga Kota Batu dalam kurun waktu sepekan terakhir.
Apabila ditotal, luas lahan yang terbakar dari seluruh wilayah telah mencapai 4.796 hektare dengan Kabupaten Pasuruan menjadi wilayah terdampak paling luas, yakni 2.724,48 hektare. (antara/faz/jpnn)
Berikut penjelasan BPNB soal manakah yang lebih efektif dan efisien soal upaya pengendalian kebakaran hutan, water bombing atau Satgas Darat.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News