Eri Siapkan Aturan Baru Bagi Pendatang Gunakan Alamat Indekos Untuk Pindah KK

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya menemukan banyak pendatang warga luar kota menggunakan alamat indekos untuk mengganti KTP.

Mereka pindah masuk menjadi penduduk KK (Kartu Keluarga) Surabaya dengan menumpang alamat indekos yang dijamin oleh pemilik rumah.

Banyaknya temuan ini membuat Wali Kota Eri Cahyadi geram. Pasalnya, tujuan mereka berpindah KK ke Surabaya untuk mendapatkan bantuan dari Pemkot Surabaya.

Eri mengatakan bakal menerapkan peraturan baru terkait fenomena itu, yakni ketika warga indekos dari keluarga miskin atau tidak mampu maka pemilik rumah harus menanggungnya.

"Jadi, yang punya alamat kalau nanti dipakai maka ke depannya pemilik membuat surat pernyataan. Pertama, akan membantu biaya pendidikan, kesehatan, dan lain-lain yang dibutuhkan oleh warga yang menumpang," tuturnya.

Eri juga akan berkonsultasi dengan Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta. Konsultasi itu akan dilakukan membahas kebijakan yang akan diterapkan kepada warga luar daerah yang menumpang KK atau KTP menggunakan alamat indekos.

“Saya sampaikan nanti setelah bertemu Dirjen Kemendagri, kalau ada keluarga yang masuk, nitip menjadi family maka KTP-nya bagaimana," ujarnya.

Adanya fenomena tersebut, mulai tahun depan intervensi bantuan apapun dari pemkot tidak lagi melihat KTP, tetapi berpedoman pada KK, termasuk terhadap zonasi sebagai syarat pendaftaran peserta didik baru di sekolah.