Eri Mengeluh Banyak Orang Pindah ke Surabaya, Tak Ikhlas APBD Bukan Untuk Warganya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya menemukan ratusan warga luar kota yang menggunakan alamat indekos untuk ganti kartu keluarga dan KTP agar bisa menjadi warga Surabaya.
Hal itu dilakukan lantaran ingin mendapatkan bantuan dari Pemkot Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan temuan itu berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan di lapangan akan, pihaknya juga menemukan satu rumah diisi oleh 40 KK.
“Jadi, kasusnya itu alamat indekos diperbolehkan untuk KTP sama yang punya indekos, tetapi harganya sama dia (tuan rumah) dilebihkan atau lebih mahal,” kata Eri, Selasa (25/7).
Menurutnya, kasus itu bisa terjadi lantaran Kota Surabaya menjadi primadona bagi warga luar kota. Sebab, pemerintah kota selalu memberikan bantuan kepada warga miskin yang ber KTP Surabaya.
“Hampir semua wilayah di Surabaya ada kasus seperti ini. Kalau semua warga luar kota minta pindah KK, kapan Surabaya dititipi kuat?,” ujarnya.
Mantan Kepala Bappeko itu mengaku tidak ikhlas jika anggaran APBD Kota Surabaya diperuntukan bagi warga-warga luar kota yang nekat pindah kependudukan meski tak punya alamat rumah di Kota Pahlawan.
“Saya tidak ikhlas kalau orang Surabaya tersingkirkan oleh pemberitaan yang diviralkan, tetapi ternyata bukan warga Surabaya. Kalau semua pindah baru sebulan dua bulan lalu minta bantuan. Nasib wargaku bagaimana?,” ucap dia.
Ratusan warga luar kota ketahuan pakai alamat indekos untuk ganti KTP dan KK Surabaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News