Mafia Solar Subsidi di Pasuruan Terungkap, Timbun Sampai Ratusan Ton

jatim.jpnn.com, PASURUAN - Kasus penimbunan BBM bersubsidi mencapai 166 ton di Kota Pasuruan dibongkar Polri dan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.

Direktur Tipidter Bareskrim Polri Brigjen Pol. Hersadwi Rusdiyono menerangkan penimbunan BBM bersubsidi dilakukan oleh tersangka berinisial AW yang berperan sebagai pemilik modal.

"Modus operandinya, membeli solar subsidi di SPBU dengan berbagai nomor polisi untuk ditimbun dan dijual kembali ke industri dengan harga yang lebih murah dari solar non-subsidi," katanya, Rabu (12/7).

Kasus mafia solar tersebut dibongkar atas adanya informasi awal dari Tim Pertamina yang dilanjutkan dengan penyelidikan dan pengembangan kasus oleh tim gabungan kedua instansi tersebut.

Jenderal bintang satu itu mengungkapkan selain AW yang berperan sebagai pemodal, ada dua pelaku lain yang ditangkap yakni BFP dan S. Keduanya bertindak sebagai manager keuangan dan sopir truk.

Hersadwi menjelaskan tersangka AW adalah seorang pedagang warga Kota Pasuruan, semenara BFP bekerja sebagai karyawan warga Pasuruan dan S dari Malang.

"TKP ada di tiga tempat. Pertama, di gudang penyimpanan Jalan Kom Yos Sudarso. Kedua, kantor perusahaan transportasi PT. MCN, Jalan Kom Yos Sudarso, dan (terakhir) di gudang parkir truk tangki Jalan PT. MCN," ujarnya.

Dari TKP pertama di gudang penyimpanan, polisi menyita BBM solar sejumlah lima tangki duduk berkapasitas 32 ribu liter, satu tangki pendam 4 ribu liter, satu set instalasi pipa pengisian dan mesin pompa, serta BBM solar bersubsidi.