DPKH Pasuruan Ambil Sampel Darah Babi Milik Warga yang Mati Mendadak
![DPKH Pasuruan Ambil Sampel Darah Babi Milik Warga yang Mati Mendadak - JPNN.com Jatim](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2025/02/11/dinas-peternakan-dan-kesehatan-hewan-dpkh-kabupaten-pasuruan-o7up.jpg)
jatim.jpnn.com, PASURUAN - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Pasuruan mengambil sampel darah pada beberapa ekor babi milik warga Desa Sedaeng dan Wonokoitri yang mati mendadak.
Nantinya, sampel darah tersebut akan diuji ke laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti kematian dari puluhan babi tersebut.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan drh Ainur Alfiah menjelaskan hasilnya baru diketahui melalui uji lab pada rentang waktu 5-7 hari ke depan.
"Hari ini kami ambil sampel darah untuk kita uji labkan. Hasilnya nggak sampai seminggu, Insyaallah sudah keluar," kata Alfiah dikonfirmasi, Selasa (11/2).
Alfiah mengungkapkan rata-rata babi milik warga ini dibeli dari pedagang di Malang. Dikhawatirkan babi-babi tersebut menularkan virus African Swine Fever (ASF) seperti yang pernah terjadi pada tahun 2021 silam.
"Kalau di Malang kan memang ASF yang menyerang babi di sana. Dikhawatirkan virus yang sama kemudian ditularkan ke babi-babi milik warga Sedaeng dan Wonokitri," jelasnya.
Lebih lanjut Alfiah mengatakan belum ada vaksin yang tersedia untuk babi. Hanya saja, untuk mengantisipasi semakin bertambahnya jumlah babi yang mati, pihaknya memberikan obat-obatan serta melakukan desinfektan pada sejumlah kandang babi milik warga.
"Kalau vaksin masih belum ada. Kita cuma ngasi obat-obatan dan penyemprotan desinfektan ke beberapa kandang babi yang kita sampling tadi," ujarnya.
Butuh waktu tujuh hari untuk mengetahui hasil uji laboratorium terkait penyebab babi milik warga Sedaeng dan Wonokitri mati mendadak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News