Perlu Peran Masyarakat Agar Surabaya Masuk Daftar Smart City
Dia mencontohkan jika Pemkot Surabaya membangunakan SJUT untuk meletakkan kabel fiber optik yang kemudian dikenakan tarif pemanfaatan. Penyelenggara jaringan akan dengan senang hati masuk dan memberikan kontribusi.
Menurut pengamat tata kota dan transportasi dari ITS, Putu Rudy Setiawan mengatakan jika penilaian smart city versi IMD itu berdasarkan pengalaman warga, bukan menurut pemerintah kota sebagai pemberi layanan.
Seperti misalnya saja, layanan kependudukan bisa dilakukan secara online, tetapi seberapa jauh warga sudah dapat menggunakan layanan public berbasis ini.
"Warga mengetahui terdapat layanan kependudukan online, tetapi mereka tidak menggunakannya karena layanan tersebut tidak reliable atau warga tidak affordable menggunakan karena internet mahal. Itu sudah memberikan penilaian buruk bagi IMD," kata Putu.
Dia tak heran jika pelayanan publik di Surabaya, masih banyak orang berjubel untuk administrasi yang menimbulkan inefisiensi. Baginya, pemkot seharusnya mulai menyediakan zona internet gratis untuk warga agar mendapat akses layanan administrasi.
"Pemerintah kota Kota harusnya mengaku jika ternyata layanan ini belum begitu efektif karena belum dikonsumsi optimal oleh warganya," tandas Putu. (mcr23/jpnn)
Surabaya tak masuk daftar Smart City. Dewan ingatkan perlunya peran masyarakat se5empat
Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News