Mahfud MD Ungkap Sulitnya Bebaskan Pilot Susi Air, Ada 2 Kemungkinan

jatim.jpnn.com, PROBOLINGGO - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan pemerintah tidak boleh diam menghadapi pemberontak.

Hal itu disampaikan menanggapi kejahatan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang menyandera pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.

“Kalau hanya menumpas (KKB), itu sangat mudah karena melindungi masyarakat sipil juga menjadi tugas negara, tetapi kami tidak boleh diam dalam menghadapi pemberontak,” kata Mahfud MD di Probolinggo, Sabtu (22/4).

Mahfud mengatakan TNI dan Polri terus mempersiapkan strategi untuk membebaskan pilot Susi Air yang disandera KKB di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

“Sebenarnya ada dua kesulitan. Pertama, sandera dijadikan tameng hidup atau menjadi perlindungan diri KKB. Ketika kami bergerak mereka mengancam akan membunuhnya, sedangkan kamu sebagai negara yang beradab harus bisa melindungi warga negara asing,” jelasnya.

Selain pilot berkebangsaan Selandia Baru, Mahfud menyebut KKB juga menjadikan perempuan dan anak-anak sebagai alat pelindung dari gerakan TNI dan Polri.

Oleh karena itu, dia meminta semua pihak bersabar karena saat ini pemerintah sedang menyusun langkah-langkah yang tetap menjamin keamanan dan keselamatan sandera serta masyarakat sipil setempat.

Philip Mark Mehrtens disandera KKB sejak 7 Februari 2023. Dia disandera KKB setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.