74 Narapidana di Lapas Kelas I Surabaya Bebas, Keluarga Sambut dengan Tangis Bahagia
Kalapas Kelas I Surabaya Jalu Yuswa Panjang merasa bahagia lantaran bisa melihat warga binaannya bebas dan bertemu kembali keluarganya.
"Sampaikan salam hormat saya kepada keluarga, perbaiki komunikasi dengan mereka, dan jangan lupa minta maaflah kepada orang tua," ujar Jalu.
Dia berpesan kepada warga binaan tersebut agar membawa nama baik lapas kepada masyarakat, salah satunya menjaga tingkah laku ketika berkumpul.
"Jangan kecewakan keluarga yang sudah menunggu kalian semua dan bagi yang sudah berkeluarga jangan lupa untuk menafkahi keluarganya," harap Jalu.
Salah satu warga binaan bebas bersyarat, yakni MS. Pria yang dibantu dengan kursi roda itu tampak bahagia dan bersyukur bisa menghirup udara segar, apalagi dijemput keluarganya.
“Alhamdulillah selama di lapas kami diperhatikan dengan baik, terutama oleh petugas di klinik lapas yang merawat saya,” ujar pria yang menderita stroke itu.
Warga binaan lainnya, BM juga berterima kasih kepada Lapas Surabaya yang memberikan pembinaan, baik kepribadian dan kemandirian. Selama di lapas dia mendapatkan pembinaan kerohanian berupa pengajian dan istigasah.
“Saya diikutkan pelatihan pengelasan dan diberikan ruang untuk bermain musik. Saat ini saya juga punya kesempatan mengikuti pendidikan kejar paket C di lapas,” kata BM. (mcr12/jpnn)
Sebanyak 74 narapidana atau warga binaan di Lapas Kelas I Surabaya akhirnya menghirup udara bebas dan bisa kembali berkumpul bersama keluarganya.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News