Menkes Budi Sebut 1.300 Orang Meninggal Akibat Omicron Subvarian BQ.1, Penyebabnya Ternyata
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan kenaikan kasus Covid-19 per Oktober disebabkan varian baru. Dia menyebut ada tiga mutasi baru virus Corona itu, yakni varian Omicron XBB, BQ.1 hingga BA.2.75.
Dalam varian itu, subvarian BQ.1 paling banyak ditemukan di Indonesia, sedangkan varian XBB ditemukan di Eropa dan Amerika
Dari varian ini, Covid-19 subvarian BQ.1 paling banyak ditemukan di Indonesia. Sedangkan varian XBB banyak ditemukan di Eropa, Amerika, dan Singapura.
"Varian ini ciri-cirinya naiknya cepat. Orang sudah divaksin, sudah terkena, cepat juga tertular, dan masuk RS-nya juga sedikit di atas BA.2.75 bulan Agustus kemarin," kata Budi di Surabaya, Rabu (9/11).
Dia membeberkan tren kasus subvarian BQ.1 per Oktober ini mencapai 1.300 orang yang meninggal, sedangkan yang dirawat mencapai 24 ribuan, dan kasus berat sepuluh ribuan.
Kasus berat 40 persen belum vaksin atau 70 persen belum booster. Yang meninggal dari 1.300 itu 50 persen belum vaksin dan 80 persen belum booster.
“Jadi, yang belum cepat booster atau vaksin. Kalau punya orang tua belum vaksin, paksa dibooster," tuturnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Menkes, 80 persen yang meninggal belum booster dan 80 persen lebih masuk rumah sakit dengan gejala berat.
Menkes Budi Gunadi Sadikin membeberkan penyebab ribuan orang meninggal akibat varian Omicron BQ.1 di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News