Kartolo Antar Cak Sapari ke Peristirahatan Terakhir, Cerita Pertemuan 3 Hari Lalu
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Seniman ludruk legendaris asal Surabaya Cak Sapari meninggal dunia, Kamis (15/9) sekitar pukul 04.30 WIB. Di akhir hayatnya, Cak Sapari rupanya berjuang melawan penyakit diabetes yang dia idap.
Beberapa seniman ludruk, seperti Cak Kartolo dan istrinya Ning Tini, Djadi Galajapo, dan Lupus hadir dalam proses pemakaman Cak Sapari di permakaman Dukuh Kupang 1 Surabaya.
Memakai pakaian serba hitam, Cak Kartolo dan istrinya hadir sekitar pukul 09.15. Dia juga ikut melakukan salat jenazah di Masjid Nurul Rahmah.
Cak Kartolo sempat menemani putra almarhum legenda ludruk tahun 80-an itu, Dani dan Pendik, untuk melakukan proses penurunan jenazah ke liang lahat.
Seusai proses pemakaman dan batu nisan ditancapkan, Cak Kartolo tampak duduk di samping makam sahabat karibnya itu sembari meneteskan air mata. Dia mengingat masa-masa bermain ludruk bersama dengan almarhum.
Dia mengungkapkan Cak Sapari yang juga menjadi bagian dari tim Kartolo cs itu merupakan seseorang yang tak banyak bicara.
Baca Juga:
“Orangnya meneng (diam) dan enggak pernah ada susahnya (menyusahkan)," kata Kartolo.
Cak Kartolo menyampaikan bahwa dirinya sempat menjenguk Cak Sapari tiga hari lalu. Saat itu, keduanya masih bisa berbincang. Hanya saja, Sapari sudah tak bisa memberikan respons dengan baik kala itu.
Beberapa seniman ludruk di Surabaya hadir untuk mengantarkan Cak Sapari ke peristirahatan terakhir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News