Kenaikan Harga BBM Bisa Picu Lonjakan Inflasi, Semua Pihak Harus Waspada

jatim.jpnn.com, JEMBER - Pengamat ekonomi Universitas Jember (Unej) Adhitya Wardhono PhD mengimbau semua pihak untuk mewaspadai laju inflasi dampak dari kenaikan harga BBM.
Menurutnya, laju inflasi akibat kenaikan harga pertalite dan solar subsidi itu bisa mencapai kisaran 6 - 8 persen.
Hal itu disebabkan ekspektasi inflasi sudah terbentuk dahulu dan adanya penyesuaian perilaku.
"Besar kemungkinan, pada waktu dekat ini, terjadi penurunan pada konsumsi dan kenaikan inflasi, tetapi dalam taraf yang moderat," katanya, Minggu (4/9).
Dia pun mengingatkan potensi inflasi tersebut tetap menjadi risiko nantinya bila ternyata lonjakannya sangat besar.
"Apalagi, kalau melebihi pertumbuhan ekonomi yang kian memulih," ucap Pakar Moneter Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unej itu.
Dia menerangkan kenaikan harga BBM di tengah naiknya suku bunga Bank Indonesia (BI) 3,75 persen akan memengaruhi kinerja ekonomi dan berimbas lebih besar dari pengetatan moneter yang dilakukan oleh BI.
"Bukan tidak mungkin akibat naiknya harga BBM, kenaikan biaya produksi tarif angkutan dan harga sandang pangan pun juga ikut naik. Begitu juga akan memicu inflasi," tuturnya.
Lonjakan inflasi bisa terjadi menyusul kenaikan harga BBM, meliputi pertalite dan solar subsidi. Simak selengkapnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News