Dampak PMK, Susu Sapi Perah 5 Ton di Malang Terpaksa Dibuang, Ya Ampun

jatim.jpnn.com, MALANG - Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Makmur di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang terkenal dengan produktivitas susu yang baik.
Setiap bulan tempat tersebut menerima ratusan ton liter susu dari peternak sapi perah. Pengirimannya di beberapa kabupaten dan kota Provinsi Jatim.
Namun, kondisinya kini berbanding terbalik. Hal tersebut terjadi setelah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang makin meluas. Bahkan, dampak dari wabah tersebut membuat sapi perah mati.
"Sapi perah yang meninggal terdata kemarin ada 250 ekor. Namun, saya yakin bertambah karena ada peternak yang terkadang tidak melaporkannya," kata Ketua KUD Sumber Makmur Ngantang, Sugiono, Selasa (21/6).
Sugiono mengatakan kondisi PMK di Kecamatan Ngantang yang makin meluas tersebut akibat telatnya penanganan oleh pihak pemerintah.
"Telatnya penanganan pemerintah sangat berpengaruh terhadap penyebaran PMK," ujarnya.
Menurutnya, wabah PMK mulai terdeteksi di Ngantang sebelum Hari Raya Idulfitri 2022, sedangkan pihak pemerintah melakukan penanganan dan pencegahan lalu lintas ternak baru-baru ini.
"Meski telat, tetapi pemerintah sudah melakukan vaksinasi. Kemarin sudah ada 500 vaksin yang diberikan," ucapnya.
KUD Sumber Makmur di Ngantang Kabupaten Malang terpaksa membuang lima ton liter susu akibat dampak dari wabah PMK.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News
BERITA TERKAIT
- Pelari yang Hilang di Gunung Arjuno Ditemukan, Masih dalam Proses Evakuasi
- Kakek Tergeletak Tidak Bernyawa di Depan Ruko Kota Malang
- 10 Rumah di Singosari Malang Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
- Pencarian Pelari Maraton yang Hilang di Gunung Arjuno Diperluas ke Curah Sriti
- Bermodalkan Nyali, Perempuan Muda di Kota Malang Terjun Dunia Bisnis
- Peternak yang Hewannya Mati Akibat PMK Bakal Dapat Kompensasi?