Kemarau Basah, Nelayan Malang Selatan Kesulitan Tangkap Tuna Sirip Kuning

Rabu, 22 Juni 2022 – 21:06 WIB
Kemarau Basah, Nelayan Malang Selatan Kesulitan Tangkap Tuna Sirip Kuning - JPNN.com Jatim
Puluhan ikan tuna sirip kuning dengan ukuran besar dan diperkirakan berbobot diatas 50 kilogram sedang dilelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap Sendang Biru Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Foto: Ridho Abdullah/jpnn.com

jatim.jpnn.com, MALANG - Kemarau basah menjadi salah satu kendala bagi para nelayan di Malang Selatan di tengah musim penangkapan tuna sirip kuning saat ini.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Victor Sembiring menjelaskan kemarau basah merupakan suatu fenomena perubahan cuaca yang cepat sehingga menyulitkan nelayan ketika berada di tengah laut.

"Kemarau basah menyulitkan nelayan. Tiba-tiba cuaca mendung dan hujan," tuturnya.

Selain itu, menurutnya, kemarau basah pada Juni ini menyebabkan tuna besar merubah rute pergerakannya. Akibatnya, nelayan harus mengejar sampai ke tengah, bahkan hampir mendekati perbatasan Australia.

"Yang biasanya ikan itu di pinggir menjadi ke tengah lagi. Itu yang menyulitkan," kata Victor.

Di sisi lain, lanjut dia, nelayan-nelayan setempat juga terkendala fasilitas pendingin ikan (cold storage).

Sejauh ini, cold storage yang tersedia dan masih berfungsi terdapat di Kepanjen.

"Sedangkan yang di Pelabuhan Sendang Biru, belum ada perusahaan yang menggunakannya. Itu juga yang memengaruhi harga (ikan)," ujarnya.

Kemarau basah menjadi salah satu kendala bagi para nelayan di Malang Selatan menangkap tuna.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News