Ekskavasi Candi Srigading di Malang Terhambat Pembebasan Lahan
jatim.jpnn.com, MALANG - Eskavasi Candi Srigading di Singosari, Kabupaten Malang masih belum selesai. Kegiatan tersebut sangat bergantung dari pihak pemerintah daerah karena masuk dalam persoalan pembebasan lahan.
Arkeolog BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Jatim Wicaksono Dwi Nugroho menyatakan temuan dari hasil eskavasi tersebut sedang ditaruh di Museum Singosari.
"Ekskavasi masih belum dilakukan lagi tahap berikutnya. Lahan sedang dikoordinasikan ke pemilik oleh camat setempat. Untuk temuan arca masih dikonservasi atau disambung di BPCB Jatim," kata Wicaksono, Sabtu (18/6).
Untuk temuan arca yang sedang mengalami kerusakan sekarang masih dalam perbaikan di BPCB Trowulan Jatim. Dia berharap barang-barang temuan bisa aman dan tetap terawat.
Selama proses ekskavasi hingga tiga tahap, warga yang lahannya terdampak mendapatkan kompensasi tunai dari BPCB. Dalam proses ekskavasi menelan biaya yang cukup besar.
Selama eskavasi Candi Srigading disponsori lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Kaloka Malang. Ketiga proses ekskavasi memakan biaya Rp 150 juta.
Baca Juga:
Kondisi terkini situs, menurut perangkat desa setempat masih tertutup terpaulin demi melindungi dari cuaca yang dapat merusak situs, sedangkan proses tukar guling masih dalam proses. (mcr26/jpnn)
Temuan Candi Srigading dimuseumkkan untuk sementara waktu karena masih menunggu pembebasan lahan.
Redaktur : Arry Dwi Saputra
Reporter : Ridho Abdullah Akbar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News