Wabah PMK Tak Mempengaruhi Penjualan Daging Sapi di Malang, Sebegini Harganya
jatim.jpnn.com, MALANG - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat para peternak sapi dan kambing di beberapa daerah cukup bingung.
Hal tersebut membuat pemerintah harus waspada. Namun di ranah penjual, ada tidaknya wabah tersebut ternyata tidak mempengaruhi terhadap harga jual.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang M Sailendra mengatakan tidak ada pengaruh terkait harga daging dengan adanya wabah PMK.
Ada sedikit penurunan harga jual lantaran menurunnya permintaan pembeli kepada penjual. Namun, penurunannya tidak signifikan dan hanya sedikit persentasenya.
"Wabah PMK ini tidak berpengaruh pada harga daging sapi di Kota Malang. Memang setelah lebaran ini terjadi penurunan permintaan dari konsumen," ujar Sailendra, Selasa (17/5).
Salah seorang penjual daging sapi di Pasar Besar Kota Malang, H Rosidah mengakui hal tersebut. Penurunan harga daging super dari Rp 140 ribu menjadi Rp 130 ribu karena sudah biasa terjadi seusai lebaran.
Baca Juga:
Pedagang tidak merasa kaget dan tidak terpengaruh dengan munculnya wabah PMK
"Harganya turun jadi Rp 130 ribu. Ini bukan imbas PMK. Ya, memang kalau sehabis lebaran biasanya langsung turun," ucapnya. (mcr26/jpnn)
Kemunculan Wabah PMK tidak mempengaruhi nilai jual daging di Kota Malang, seperti di Pasar Besar.
Redaktur : Arry Dwi Saputra
Reporter : Ridho Abdullah Akbar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News