Peneliti Sebut Ada Sesuatu yang Terpendam di Desa Tulungagung Ini, Arca Kuno?

Georadar biasanya digunakan untuk eksplorasi dangkal dengan ketelitian (resolusi) sangat tinggi sehingga mampu mendeteksi target bawah permukaan sampai target ukuran sentimeter.
Beberapa sebaran anomali yang telah dideteksi menggunakan gradiomagnetik semua telah dicatat dan ditandai pada setiap bidang seluas dua meter persegi pada bidang tanah kebun dengan total luas sekitar 14 x 30 meter.
"Hasil sementara masih akan diproses. Sementara masih dapat data mentah. Nanti akan kami olah dan hasilnya akan kami sampaikan dalam kurun beberapa hari ke depan," katanya.
Dalam survei atau penelitian dengan pendekatan geologi itu tidak dilakukan kegiatan penggalian.
Mereka hanya membuat peta sebaran benda yang terbaca pada hasil pendeteksian untuk dijadikan petunjuk awal bagi tim arkeologi yang ingin melakukan ekskavasi.
"Mungkin saja anomali tinggi yang terbaca (alat) ada kaitannya dengan arca atau benda bersejarah lain dengan bahan padat berasal dari batuan andesit dan lainnya," ujarnya.
Menurut penjelasan Hidayat, anomali tinggi yang terbaca alat gradiomagnetik maupun georadar, sebenarnya bisa banyak hal, seperti pondasi tembok pagar atau bangunan yang di dalamnya ada otot berbahan besi/baja.
"Bisa juga bolder batu-batu andesitik. Jadi, pembuktiannya butuh kolaborasi dengan teman-teman arkeologi," katanya.
Desa Podorejo, Tulungagung memiliki benda-benda yang masih terpendam di bawah tanah sekitar dan masih diteliti hingga saat ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News