Pelaku Tabrak Lari Santri Asal Probolinggo di China Memberikan Santunan
jatim.jpnn.com, CHINA - Pelaku tabrak lari seorang santri asal Probolinggo yang berkuliah di China dikabarkan telah memberikan santunan kepada keluarga korban senilai 132 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,86 miliar.
Diketahui, seorang santri asal Paiton yang menempuh pendidikan di China, Muhammad Rendra Sampurna Wijayadi, meninggal dunia di rumah sakit Kota Xianyang pada 5 Januri 2021.
Rendra meninggal dunia setelah ditabrak kendaraan roda empat yang melaju tak terkendali pada 30 Desember 2020.
Tak cuma Rendra yang menjadi korban lantaran teman satu kampus di Xianyang, Faiq Iqbal Ainun, juga terliban kecelakaan dan mengalami luka ringan .
Pelaku sempat melarikan diri sebelum akhirnya menyerahkan diri kepada pihak kepolisian pada 1 Januari.
"Santunan ditransfer langsung ke rekening orang tua korban di Paiton tanpa ada potongan apa pun," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing Yaya Sutarya, Sabtu.
Selain santunan dari pelaku, keluarga korban masih akan mendapatkan asuransi jiwa yang nilainya sekitar Rp200 juta dan biaya pengembalian SPP dari pihak Shaanxi Polytechnic Institute.
"Kalau asuransi sudah cair, Bapak akan kami kontak lagi untuk pengirimannya," kata Yaya saat menelepon Hatim, ayah korban, yang tinggal di Paiton.
Sebelumnya, Atdikbud dan staf Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing telah menemui keluarga pelaku, pihak kepolisian, pihak kampus, dan mahasiswa Indonesia lainnya di kota itu.
Pelaku tabrak lari seorang santri asal Probolinggo yang berkuliah di China dikabarkan telah memberikan santunan kepada keluarga korban senilai 132 ribu dolar AS
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News