Banjir Bandang Kota Batu, BNPB: Ada Potensi Bencana Susulan
jatim.jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengusulkan Pemkot Batu segera menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul banjir bandang yang menewaskan enam orang di daerah itu.
"Disarankan dua minggu ke depan perlu adanya status darurat bencana," kata Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan di Jakarta, Jumat (5/11).
Selain itu, BNPB pun mendorong Pemkot Batu membentuk klaster-klaster pendukung percepatan penanganan dampak banjir bandang.
"Dimulai dari klaster pencarian, klaster yang mengurusi pengungsi, logistik, dapur umum, psikososial, klaster sarana prasarana, klaster kesehatan, dan klaster pemulihan untuk mengurus terkait dengan pendataan rumah yang rusak," ujar Lilik.
Dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan banjir di Kota Batu, Lilik mengimbau pula pemkot setempat meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi kemungkinan terjadi bencana susulan mengingat musim hujan bakal berlangsung sampai beberapa bulan ke depan.
"Hujan belum berhenti, kemungkinan sampai Desember, bahkan Januari. Seharusnya ada sistem peringatan dini yang dibangun. Minimal ada petugas yang memantau keadaan di atas (hulu sungai) untuk kemudian diinformasikan ke posko," tutur dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu Agung Sedayu menyampaikan bahwa tujuh alat berat, tujuh dump truck, dan dua truk tangki sudah dikerahkan untuk mempercepat penanganan dampak banjir bandang di daerah setempat.
Menurut data BPBD Kota Batu, hingga Jumat (5/11) pukul 11.00 WIB banjir bandang sudah menyebabkan enam orang meninggal dunia dan memaksa 142 warga mengungsi.
Begini kata BNPB soal bencana banjir bandang yang melanda sejumlah kawasan di Kota Batu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News