Tim Spektronics ITS Sabet 2 Juara Sekaligus di Malaysia

"Kami lalu menggunakan idler gear guna mengubah arah rotasi gear pada rotary pusher. Jadi, roda dan rotary pusher punya arah rotasi yang berbeda," ujar mahasiswa Departemen Teknik Elektro angkatan 2020 itu.

Untuk menjawab tantangan, Wahyu mengutarakan N1 memakai reaksi konsentrasi tinggi untuk memproduksi oksigen, tetapi masih di range aman guna menghasilkan tekanan tinggi.

Dari gas yang bertekanan tinggi itu, bakal mendorong air di dalam water vessel. Saat water vessel kedap didorong oleh udara, maka air akan keluar menuju turbin.

Turbin yang dipakai ke roda sebesar 2:5 (turbin berputar 2 kali, roda berputar 5 kali), dan rasio turbin ke idler gear 2:17.

Jadi, lantaran rasio antara turbin, roda, dan rotary pusher adalah 2:5:17, maka makin cepat turbin berputar, kian cepat pula mobil berjalan. Di sisi lain, makin cepat juga rotary pusher berputar.

"Karena putaran rotary pusher itu cepat, jadinya bola akan ditendang dengan kencang oleh rotary pusher. Itu juga sekaligus menjadi kelebihan dari N1," tutur dia.

Sementara Spektronics NG yang memboyong juara keempat mengusulkan prototipe mobil bertenagakan listrik dari thermoelectric generator dan sistem autonomous menggunakan hidrolik.

Dengan begitu, mobil dapat berhenti sendiri pada jarak yang ditentukan.