BPBD Jatim dan ITS Kaji Fenomena Lubang Misterius di Tepi Sungai Blitar

Rabu, 13 November 2024 – 13:08 WIB
BPBD Jatim dan ITS Kaji Fenomena Lubang Misterius di Tepi Sungai Blitar - JPNN.com Jatim
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto (kanan) meninjau lubang di Blitar, Jawa Timur. (ANTARA/HO-BPBD Jatim)

jatim.jpnn.com, BLITAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim bersama Tim Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meninjau dan mengkaji fenomena lubang besar penyedot air sungai di Kabupaten Blitar.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto bersama Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettriyanto dan Plt Kabid PK BPBD Jatim Dadang Iqwandy meninjau langsung kondisi lubang yang kini telah dibatasi garis polisi tersebut.

"Viralnya temuan lubang besar yang menyedot aliran air Sungai Kalisat di Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar dalam beberapa hari ini direspons cepat BPBD Jatim dengan menghadirkan Tim Geofisika ITS Surabaya," kata Gatot, Rabu (13/11).

Gatot mengatakan pihaknya menggunakan teknologi radar penembus tanah atau Ground Penetrating Radar (GPR) untuk mendeteksi objek bawah permukaan.

"Tim Geofisika ITS melakukan asesmen dan kajian sementara terhadap fenomena langka tersebut, termasuk kemungkinan potensi gerakan tanah," ujarnya.

Gatot berharap dengan menggandeng Tim ITS, bisa dilakukan kajian akademik yang mampu mengetahui fenomena apa yang sedang terjadi di Sungai Kalisat ini.

"Kami meminta masyarakat tetap mematuhi jarak garis polisi yang telah dipasang, agar terhindar dari kemungkinan yang tidak diinginkan, apalagi saat ini sudah mulai musim hujan. Ancaman bencana hidrometeorologi bisa terjadi kapan saja," tuturnya.

Kades Dawuhan Ahmad Muhibbudin menceritakan fenomena lobang di Sungai Kaliasat itu bermula saat terjadi hujan deras pada awal November lalu. Kala itu salah satu warganya menemukan lobang tersebut, yang kemudian makin hari makin lebar.

"Kami memang berharap ada kajian terkait lobang yang membuat tanah ambles ini. Apakah membahayakan bagi warga apa enggak," kata dia. (antara/mcr12/jpnn)

BPBD Jatim dan ITS menggunakan teknologi radar penembus tanah atau Ground Penetrating Radar (GPR) untuk mendeteksi objek bawah permukaan.

Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra

Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News