Kadin Jatim Sebut Sistem Pendidikan Indonesia Belum Dukung Perkembangan Wirausaha

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto menyebutkan sistem pendidikan di Indonesia kurang mendukung terciptanya wirausaha baru nasional.
"Sejumlah pengusaha mengeluhkan rendahnya kualitas sumber daya manusia lulusan SMK dan perguruan tinggi," jelas Adik Dwi dalam acara Diklatda III BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim di Surabaya, Minggu (24/10).
Menurut dia, harusnya lulusan SMK dan perguruan tinggi itu diciptakan menjadi entrepreneur atau tenaga kerja yang siap kerja.
Maka dari itu, sambung Adik, Kadin atau HIPMI harus mempunyai cara pendekatan dan memiliki solusi guna meningkatkan jumlah wirausaha.
"Juga harapannya, HIPMI Jatim dan kadin bisa membantu mendorong percepatan pemulihan ekonomi Indonesia," katanya.
Pada kesempatan yang sama, pendiri HIPMI Abdul Latief menegaskan bahwa HIPMI terus berusaha mendorong terciptanya wirausahawan baru.
Baca Juga:
"Kami tengah mengembangkan roadmap (peta jalan) HIPMI 50 tahun ke depan. Di sini nanti akan dilihat jumlah entrepreneur di Indonesia harus mencapai sekitar 12 hingga 14 persen," jelas Latief.
Dia menambahkan jumlah entrepreneur di Indonesia masih di bawah 3 persen. Padahal, standar negara maju setidaknya jumlah pengusaha harus mencapai sekitar 12-14 persen. (antara/mcr17/jpnn)
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto menyebutkan sistem pendidikan di Indonesia kurang mendukung terciptanya wirausaha baru
Redaktur & Reporter : Febriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News