DLH Tulungagung Tebang Pohon di Kawasan Jalan Nasional Hindari Aksi Pencurian
DLH mencatat ada 30 batang pohon sonokeling yang masih tegak berdiri di kawasan rumija dan saat ini rawan dicuri orang.
Indikasi itu terlihat dari tanda silang hitam dan kulit batang yang sebagian sudah dikelupas melingkar diduga supaya tegakan kayu langka bernilai puluhan juta itu mati perlahan.
"Ada sekitar 30 an pohon yang telah ditandai dengan tanda silang, kelihatannya juga akan dipotong, kita yakini pohon ini jadi incaran pencuri," ucapnya.
Nantinya, setiap pohon yang ditebang akan dilakukan penggantian dengan pohon lain, seperti asem, mahoni atau sonokembang.
"Dari pemetaan dan perhitungan yang sudah kami lakukan, nilai ratusan batang kayu sonokeling yang ada di kawasan rumija (Tulungagung) mencapai kisaran Rp4 miliar lebih," ujarnya.
Untuk itu pihaknya mengusulkan agar pohon Sonokeling yang ada dipotong sekalian.
Makrus menjelaskan, pemotongan dilakukan sebagai upaya antisipasi pencurian yang bisa saja dilakukan oleh pelaku pembalakan.
Mengingat selama tahun 2019 kemarin terdata 8 pohon Sonokeling hilang dicuri oleh pelaku pencurian.
Dinas Lingkungan Hidup Tulungagung, Jawa Timur, menebang sejumlah pohon sonokeling di sepanjang kawasan jalan nasional untuk mengantisipasi aksi pencurian.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News