Langgar Kebijakan Data Pengguna, Tiktok Kian Bikin Gerah Eropa
jatim.jpnn.com, BELGIA - Organisasi pembela hak konsumen Uni Eropa, BEUC, menuding TikTok karena dianggap melanggar kebijakan yang tidak melindungi anak-anak.
"Kebijakan itu tidak jelas, ambigu dan mendukung TikTok sehingga merugikan penggunanya," kata BEUC dikutip dari Reuters, Selasa (16/2).
"Ketentuan hak cipta mereka sama tidak adilnya, mereka memberi hak yang tidak bisa dibatalkan kepada TikTok untuk menggunakan, mendistribusikan, dan membuat ulang video yang diunggah pengguna tanpa remunerasi."
BEUC juga memprotes kebijakan TikTok untuk barang-barang virtual, pengguna bisa membeli koin untuk membeli hadiah virtual kepada akun selebriti yang disukai.
Menurut mereka, kebijakan tersebut tidak adil dan praktiknya menyesatkan.
"TikTok gagal melindungi anak-anak dan remaja dari iklan tersembunyi dan potensi konten berbahaya di platform tersebut," kata BEUC.
TikTok juga dianggap keliru dalam memproses data pengguna.
Setidaknya ada 15 organisasi konsumen di Eropa yang mengadukan TikTok ke otoritas negara mereka dan meminta untuk segera mengambil tindakan.
Organisasi pembela hak konsumen Uni Eropa, BEUC, menuding TikTok karena dianggap melanggar kebijakan yang tidak melindungi anak-anak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News