Mau Buat Film Genre Sejarah Atau Biopik? Perhatikan 4 Hal ini

Minggu, 15 Agustus 2021 – 10:00 WIB

Webinar bertema 'Komodifikasi Sastra dan Film' yang digelar Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Jember, Sabtu (14/8/2021). (ANTARA/HO-Humas Unej)

Harun berperan aktif melawan penjajah Jepang yang menangkap sang kiai. Bahkan dia terlibat dalam peristiwa tewasnya komandan Inggris, Brigadir Jenderal AWS Mallaby.

Baca Juga:

Berkas Perkara Pencabulan oleh Oknum Dosen Unej Masuk ke Kejaksaan Negeri Jember

"Padahal tokoh Harun itu fiktif, tetapi dimunculkan agar filmnya menjadi menarik," tutur dia.

Terakhir, film genre sejarah maupun biopik sebagai sebuah produk komersial, harus mempertimbangkan segmentasi pasar supaya tetap untung.

Seperti film 'Sang Kiai' yang ditujukan bagi nahdiyin. 'Sang Pencerah' untuk kalangan Muhammadiyah atau 'Soegija' khusus umat Katolik.

Dosen Program Studi Sastra Indonesia yang suka mengaji film biopik itu memaparkan jika film genre sejarah, juga bisa menjadi sarana afirmasi politik.

Dia mengatakan dalam penelitian disertasinya, film 'Sang Kiai' yang bermula dari adaptasi novel 'Penakluk Badai' menjadi bukti peran aktif KH Hasyim Asy’ari dalam revolusi Indonesia.

Sebelumnya peran beliau hanya diketahui kalangan nahdiyin saja, padahal jasanya sungguh besar bagi kemerdekaan Indonesia. (antara/mcr13/jpnn)