Joe Biden Siapkan Sanksi Atas Kudeta Pemimpin Militer di Myanmar
Dia mengatakan Amerika Serikat memperhatikan mereka yang berdiri bersama rakyat Burma di saat yang sulit ini.
"Kami akan bekerja dengan mitra kami di seluruh kawasan dan dunia untuk mendukung pemulihan demokrasi dan pemerintahan berdasar hukum, serta pembatalan atas transisi demokrasi Myanmar," katanya.
Partai Liga Nasional untuk Demokrasi Suu Kyi menang telak 83 persen dalam pemilihan 8 November.
Namun, pihak militer mengatakan dalam mengambil alih pada Senin dini hari bahwa pihaknya telah menanggapi apa yang disebut penipuan pemilu.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada pengarahan pers rutin bahwa Amerika Serikat telah melakukan percakapan "intensif" dengan sekutu tentang Myanmar.
Dia menolak mengatakan tindakan lain apa yang sedang dipertimbangkan selain sanksi.
Pejabat tinggi Demokrat di komite Hubungan Luar Negeri Senat, Robert Menendez, mengatakan Amerika Serikat dan negara-negara lain harus memberlakukan sanksi ekonomi yang ketat, serta tindakan lain terhadap atas kudeta yang terjadi di Myanmar.
Menendez juga menuduh bahwa tentara Myanmar bersalah atas genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya dan kekerasan berkelanjutan terhadap minoritas lainnya.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengancan bakal menjatuhkan sanksi terhadap Myanmar menyusul kudeta yang dilakukan pemimpin militer negara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News