Pengrajin Tahu Tempe Menjerit, Oh, Ini Ternyata Penyebabnya

Kamis, 03 Juni 2021 – 15:04 WIB
Pengrajin Tahu Tempe Menjerit, Oh, Ini Ternyata Penyebabnya - JPNN.com Jatim
Satgas Pangan Jatim saat mengecek harga kedelai ke agen dan distributor usai menerima keluhan pengrajin tahu tempe. Foto: Humas Polda Jatim

jatim.jpnn.com, JAWA TIMUR - Pengrajin tempe dan tahu belakangan mengeluh lantaran harga bahan baku mereka, kedelai, naik.

Lukman (45), pengrajin asal Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur, mengatakan awalnya harga per kilogram kedelai, yaitu Rp 9.800, sekarang naik Rp 10.300.

Polda langsung menerjunkan tim untuk mengecek ke agen dan distributor berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Pertanian Jatim.

Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Farman mengatakan dari data Kementerian Perdagangan 31 Mei 2021, harga kedelai internasional sudah turun dari Rp 9.604 menjadi Rp 9.220 per kilogram. Hal itu sesuai dengan pengecekan yang dilakukan.

PT Surabaya Palentig Company FPC menginformasikan harga kedelai tempatnya sudah mengalami penurunan dibandingkan harga saat Ramadan dan Lebaran.

"Semula Rp 10.150 di tingkat importir, hari ini menjadi Rp 9.500 per kilogram," ujar Farman, Kamis (3/6). Stoknya pun mencapai 1.000 ton lebih.

Pengecekan di tempat lain yaitu PT FKS pun mengalami penurunan harga Rp 10.100 per kilogram di gudang importir.

Di tempat selanjutnya CV Jaya Tri Hutama Lumajang harga jual kedelainya Rp 10.300 per kilogram.

Polisi menelusuri penyebab naiknya harga kedelai yang menyebabkan pengrajin tahu dan tempe menjerit.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News