FK Unair Bantu Penuhi Kebutuhan Dokter TNI Secara Hibrida, Begini Mekanismenya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga melakukan kerja sama dengan TNI dengan mengadakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Program itu akan diikuti dokter militer yang bekerja di rumah sakit TNI.
Dekan Fakultas Kedokteran Unair Prof Dr Budi Santoso mengatakan pendidikan tersebut akan dilakukan secara hibrida. Dokter militer nantinya bisa mengambil program spesialis di FK Unair.
“Mereka menempuh proses PPDS-nya di rumah sakit TNI. Namun, untuk proses rekrutmen, penilaian, pelantikan, sampai kelulusannya nanti di sini," kata Prof Budi tertulis, Minggu (6/2).
Dia menjelaskan bedanya dengan PPDS jalur tersebut dengan yang biasa. Dokter militer nantinya tak akan belajar di RSU dr Soetomo maupun RSUA, melainkan rumah sakit milik TNI yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
"Mereka akan belajar di RS pendidikan UNAIR hanya di waktu tertentu saja,"ujarnya.
Saat ini ada sembilan program studi spesialis yang sudah siap melakukan pendidikan secara hibrida, antara lain, Prodi Spesialis Jantung, Obgyn, Anestesi dan Pediatri.
Selain itu, Prodi Spesialis 1 Bedah Saraf, Bedah Umum, Penyakit Dalam dan Radiologi, serta Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik.
"Jumlah prodi spesialis yang akan bekerja sama dalam pendidikan ini akan bertambah nantinya. Sementara, yang sudah siap ada sembilan," lanjutnya.
Program pendidikan dokter spesialis kerja sama antara TNI dan Unair akan dilakukan secara hibrida.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News