Cerita Seorang Hafiz Melamar Cleaning Service Berujung Tawaran Jadi Polisi
Kombes Asep menceritakan terkait dengan cleaning service tersebut sebetulnya tak langsung diterima sebagai anggota polisi.
"Sebenarnya tidak langsung diterima sebagai anggota polisi, tetapi selaku staf yang bantu kebersihan di sini,” kata Asep, tertulis Selasa (1/2).
Saat menanyakan keahlian Febri selain sebagai cleaning service, Asep mendapatkan jawaban kalau pemuda tersebut adalah lulusan pondok dan hafiz.
“Begitu mendengar dia sebagai hafiz, saya minta jangan jadi cleaning service, bisa lebih tinggi,” ujarnya.
Asep meminta Febri mengajar mengaji di tempat kerjanya. Apabila ingin menjadi polisi, akan dilatih.
“Saya minta setelah bersih-bersih bisa setor bacaan ayat suci. Kalau ada acara binmas di lapangan, keagamaan saya ajak. Tahun depan, ada pembukaan rekrutmen polri bisa ikut,” jelasnya.
Proses rekrutmen tersebut tentunya tidak secara instan. Febri akan mendaftar melalui karir rekrutmen proaktif.
Febri pun mengiyakannya, tetapi tak ada keinginan secara pasti karena tujuannya adalah membantu mencari nafkah orang tuanya. Selain itu, dia mengaku belum tentu bisa melewati tes untuk menjadi polisi.
Febri mendapat tawaran menjadi polisi karena keahliannya sebagai seorang hafiz Al-Qur’an.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News