Pemkot Surabaya Kembali Gelar Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni, Targetnya Naik
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Kota Surabaya menargetkan akan melakukan perbaikan 800 rumah tidak layak huni (rutilahu) pada 2022 ini.
“Untuk anggaran rutilahu sekitar Rp 35 juta setiap unit,” ujar Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman DPRKP CKTR Kota Surabaya, Lasidi saat dihubungi, Selasa (11/1).
Lasidi memastikan warga penerima manfaat dari program perbaikan rutilahu tersebut merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dia juga menjelaskan mekanisme permohonan untuk menjadi penerima manfaat program perbaikan rumah tidak layak huni tersebut.
“Pertama, melakukan permohonan kepada RT dan RW lalu diusulkan kepada lurah. Setelah itu, diusulkan kepada dinas sosial (dinsos) untuk diverifikasi bahwasanya memang termasuk golongan MBR,” katanya.
Setelah diverifikasi oleh Dinsos Surabaya, lanjut Lasidi, pihaknya akan mengeksekusi pelaksanaan perbaikan rumah.
“Kami berkoordinasi dengan lurah dan camat, apa sudah benar, baru nanti pelaksanaan,” ungkapnya.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan target pelaksanaan perbaikan rutilahu pada tahun ini mengalami peningkatan dari 2021 yang hanya mencapai 623 unit.
Pemkot Surabaya kembali mencanangkan program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) pada tahun ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News