Tingkatkan Penerapan MBKM, Untag Surabaya Bentuk Tim Peneliti, Kepuasan Layanan Jadi Vital
“Dari hasil penelitian itu, ribuan mahasiswa sudah mengetahui kebijakan MKBM. Oleh karena itu, kami perlu memperbaiki kinerja layanan pada mahasiswa,” jelasnya
Dengan kebijakan MBKM tersebut, penilaian setiap perguruan tinggi mengacu pada indikator kinerja utama (IKU). Untuk memenuhinya, layanan menjadi hal penting.
“Penyumbang poin terbesar ialah kepuasan layanan, apalagi saat ini, Untag Surabaya memasuki milestone ketiga, yaitu daya saing di tingkat Asia,” lanjutnya.
Dalam upaya mencapai milestone tersebut, Untag Surabaya menyiapkan dua program studi untuk terakreditasi secara internasional.
Baca Juga: Cegah Gelombang Ketiga, Untag Surabaya Distribusikan 1.000 Dosis Vaksin Covid-19
“Pada 2023, kedua program studi tersebut ditargetkan akan meraih sertifikat internasional. Dengan demikian, keterampilan dan IKU hanya bisa dicapai dengan transformasi pembelajaran,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Duta MBKM Untag Surabaya, Wiwik Afifah mengatakan minat mahasiswa mengikuti program MBKM sebenarnya tinggi, tetapi takut nilainya buruk dan ketidakmampuan beradaptasi sehingga peranan tenaga kependidikan diperlukan.
“Kalau di depan (tenaga kependidikan,red) tidak ramah dan informatif, maka minat mahasiswa mengikuti MBKM akan hilang,” tuturnya.
Untag Surabaya membentuk tim peneliti untuk mengkaji kesiapan para dosen, mahasiswa, dan tendik dalam peningkatan kualitas MBKM
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News