Cerita Nemo, Anjing Korban Erupsi Gunung Semeru yang Lama Nantikan Tuannya
jatim.jpnn.com, LUMAJANG - Ada sepenggal cerita haru pascaerupsi Gunung Semeru. Seekor anjing berjenis mix herder bernama Nemo ditemukan di Dusun Curah Kobokan, Supiturang, Pronojiwo, Lumajang.
Selama 12 hari, anjing tersebut bertahan di desa setempat tanpa makan dan minum. Setiap dievakuasi petugas, anjing itu selalu kabur. Belakangan, tim rescue meyakini kalau Nemo menunggu tuannya.
Founder Animals Hope Shelter, Christian Joshua Pale menjelaskan keberadaan Nemo pertama kali diketahui dari laporan Tim Sar Baret Nasdem yang melakukan operasi pencarian korban di Dusun Curah Kobokan.
Para sukarelawan mengaku melihat anjing di wilayah setempat, tetapi kesulitan mengevakuasinya.
"Anjing itu milik salah satu warga di Curah Kobokan yang menjadi zona hitam erupsi Gunung Semeru," kata Christian, Kamis (16/12).
Selama belasan hari, Nemo bahkan sempat memberikan petunjuk lokasi korban yang tertimbun di Curah Kobokan. Anjing itu seperti memberikan isyarat untuk mengikutinya.
Para sukarelawan awalnya tak menyadari hal itu. Namun, salah satu orang mencoba mengikutinya hingga ke titik timbunan material vulkanik.
“Mas Raditya (Tim SAR) mengikutinya. Setelah dibuntuti, di lokasi anjing itu berdiri, ditemukan beberapa jenazah,” ujarnya.
Selama 12 hari, Nemo menunggu kedatangan majikannya dan menolak untuk dievakuasi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News