Lahir Batin

Pada 1990, Pak Harto mengundang puluhan konglomerat terkemuka Indonesia ke peternakan pribadinya di Tapos, Bogor. Pada pertemuan itu Pak Harto minta para taipan kaya membagi beberapa persen sahamnya untuk koperasi supaya bisa dinikmati oleh rakyat.

Para taipan itu menurut, meskipun merasa diperas. Lokasi pertemuan terjadi di peternakan dekat dengan kandang sapi adalah simbol bahwa kalau sapi sudah gemuk, tiba saatnya diperas susunya atau disembelih untuk dinikmati dagingnya.

Konteks budaya rendah ditandai dengan pesan verbal yang eksplisit, gaya bicara langsung, lugas, dan terus terang. Pada budaya konteks rendah mereka mengatakan apa yang dimaksud (they say what they mean), dan memaksudkan apa yang mereka katakan (they mean what they say).

Dalam kondisi demikian komunikasi akan lebih terbuka dan mudah dipahami, karena apa yang dikatakan sesuai dengan yang dimaksudkan.

Almarhum Gus Dur menceritakan perbedaan antara bangsa Indonesia dengan beberapa bangsa di dunia. Bangsa Nigeria dan Angola, kata Gus Dur, punya sifat sedikit bicara, sedikit kerja.

Oleh karena itu negaranya tidak maju. Lalu orang Jepang dan Korea Selatan, sedikit bicara dan banyak kerja, karena itu negaranya maju.

Beda lagi dengan Amerika dan Tiongkok yang banyak bicara tetapi juga banyak kerja. Dua negara ini sama-sama maju.

Lalu, ada negara yang banyak bicara tapi sedikit kerja, yaitu India dan Pakistan. Sampai sekarang negara ini belum maju.