Pengamat Ungkap 2 Program Bacawali Gumelar Linier dengan Kondisi Kota Batu
Namun, jika secara anggaran ada keterbatasan, Pemkot Batu di bawah kepemimpinan Gumelar bisa memberikan beasiswa kepada warga yang berprestasi dan juga bagi yang kurang mampu.
Itu juga bisa diselaraskan dengan program satu KK satu Sarjana. Sebab,jika dari SMA sudah diberi syarat-syarat khusus untuk dapat beasiswa itu, misal nilai harus stabil dan berprestasi mumpuni, maka lebih mudah untuk menuju perguruan tinggi yang unggul.
"Nah, setelah dari SMA itu, ada filterisasi lagi misal dari yang berprestasi di bidang apapun, kemudian disupport oleh Pemkot untuk berkuliah atau melanjutkan ke jenjang lebih tinggi utamanya perguruan tinggi negeri sesuai dengan asesmen kemampuan tersebut," katanya.
Dirinya mencontohkan beberapa daerah sudah melakukan hal yang sama. Pemda memberikan beasiswa sejak SD hingga kuliah, tetapi dengan syarat.
Untuk pendidikan tinggi, Firhando Gumelar bisa memetakan terlebih dahulu kebutuhan SDM di Kota Batu.
Sebagai Kota Wisata, tenaga ahli itu dibutuhkan dari segala bidang di Kota Batu. Wali Kota nantinya harus bisa memiliki data kebutuhan dan harus disupport dengan SDM yang mumpuni dan relevan di bidangnya.
Untuk itu, Wayan menyarankan Firhando Gumelar ketika sudah jadi Walikota Batu nantinya, langsung saja menjalin dengan perguruan tinggi baik di Malang, Surabaya, Jakarta, hingga luar negeri untuk mengirim siswa-siswi terbaik Kota Batu kuliah di lokasi tersebut.
"Misalnya, Kota Batu saat ini butuh dokter, dokter apa, misal tenaga ahli bidang pariwisata atau pertanian itu apa harus diidentifikasi. Kalau sudah itu bisa kerjasama dengan universitas yang ada di sekitar Kota Batu dulu. Bikin kerjasama kuliah yang disupport Pemkot begitu," katanya.
Bacawali Batu Gumelar canangkan program wajib belajar 12 tahun dan 1 KK 1 sarjana dinilai linier dengan kondisi Kota Apel
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News