Eri-Armuji Tidak Ada Lawan, Pengamat Sebut Memilih Kotak Kosong Sesat Pikir
“Masyarakat tidak seharusnya berprasangka buruk terhadap fenomena ini dengan alasan tidak demokratis, lalu mengajak orang untuk memilih kotak kosong. Fenomena ini adalah hal yang umum terjadi di Indonesia," tuturnya.
Terkait kekhawatiran mengenai kemenangan kotak kosong, Andri mengingatkan masyarakat bahwa hal ini justru akan merugikan mereka.
Pasalnya, ketika kotak kosong menang, maka wali kota akan diisi oleh Penjabat (Pj) yang ditunjuk oleh pemerintah pusat atau provinsi.
“Masyarakat tidak tahu siapa orangnya, dan ini justru tidak demokratis," kata dia
Untuk itu, Andri mendorong masyarakat memilih kotak kosong adalah langkah yang salah.
Sebab, jika kotak kosong yang menang, justru masyarakat sendiri yang dirugikan karena dipimpin penjabat yang tidak mereka pilih.
"Mendorong masyarakat memilih kotak kosong itu adalah sesat pikir. Masyarakat harus diberi sosialisasi tentang bahaya memilih kotak kosong karena jika terjadi, masyarakat akan dirugikan dengan hadirnya penjabat yang tidak dipilih oleh mereka," kata Andri. (mcr23/jpnn)
Pandangan pengamat soal fenomena kotak kosong di Pilwali Surabaya
Redaktur : Arry Dwi Saputra
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News