Banyak Pemilih Muda Jatim Menolak Politik Dinasti, Ini 7 Alasannya

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 33 persen pemilih muda di Jawa Timur menolak adanya politik dinasti.
Hasil survei itu disampaikan oleh Peneliti Utama Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) Universitas Muhammadiyah Surabaya Radius Setiyawan, Jumat (27/10).
"Survei itu dilakukan 14-22 Oktober 2023 terhadap 1.075 responden yang tersebar secara proporsional di 38 kabupaten atau kota di Jatim," katanya.
Dia memerinci selain 33 persen di antaranya yang menolak atau tidak percaya politik dinasti, terdapat 26 persen total responden yang percaya dengan politik dinas. Sisanya, 41 persen tidak peduli.
Radius menjelaskan selain politik uang, politik dinasti dalam konteks demokrasi menarik untuk menjadi pembahasan.
"Ada tujuh alasan yang membuat anak muda Jatim menolak politik dinasti," ujarnya.
1. Sebanyak 30,6 persen masyarakat tidak percaya karena politik dinasti dinilai menghambat proses kaderisasi kepemimpinan.
2. Sebanyak 28 persen masyarakat tidak percaya karena kinerja calon pemimpin sebelumnya yang buruk dan tidak ada dampak terhadap pembangunan.
PUSAD menyebutkan bahwa sebagian pemilih muda menolak politik dinasti karena sejumlah hal sebagai berikut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News