Khofifah Disebut Layak Jadi Capres, Para Akademisi Beber Alasannya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Lembaga kajian strategis dan riset, Lingkar Studi Demokrasi Indonesia (LiDI) Surabaya menyebut Khofifah Indar Parawansa lebih layak menjadi presiden daripada wapres dalam Pemilu 2024.
Direktur Ekskutif LiDI Ainul Mutaqin mengatakan Khofifah disebut layak menjadi presiden berdasarkan enam indikator calon kepemimpinan nasional yang sehat dan bersih tanpa adanya catatan masalah.
Sebanyak enam indikator itu, yakni tidak terkait kasus korupsi, tak terlibat konflik sumber daya alam, politisasi isu agama, bukan bagian oligarki politik atau kartel, bukan bagian dinasti politik, serta tak berisik di media, tetapi lupa prestasi.
“Itu yang membuat Khofifah layak, bukan wakil, tetapi presiden. Khofifah adalah gambaran dari enam indikator di atas,” ujar Ainul tertulis, Jumat (25/2).
Pengamat Politik Universitas Airlangga Aribowo juga menyebut secara kapasitas dan pengalaman Khofifah memang layak menjadi presiden.
“Prediksi saya maksimal tiga pasangan capres-cawapres. Khofifah punya kesempatan besar,” kata dia.
Akan tetapi, dia memberikan catatan bahwa Khofifah harus lebih serius dan fokus meningkatkan elektabilitasnya. Pasalnya, ada kecenderungan elektabilitasnya menurun di tengah capres lain yang mulai bergerak.
Hal itu diperkuat dengan pernyataan doktor muda Ilmu Politik Unesa Agus Mahfud Fauzi yang mengatakan kalau Ketua Muslimat NU itu memiliki etos luar biasa.
Para akademisi beber alasan Khofifah layak menjadi calon presiden daripada wakil presiden.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News