Mengenang Bejo Sugiantoro, Petarung Lapangan Hijau & Mentor Generasi Mudaa

jatim.jpnn.com, SIDOARJO - Kepergian Bejo Sugiantoro meninggalkan jejak inspiratif bagi sepak bola Indonesia. Sosoknya tak hanya dikenang sebagai pemain tangguh, tetapi pemimpin dan mentor bagi generasi berikutnya.

Sebagai pemain, Bejo dikenal memiliki dedikasi tinggi, disiplin, dan profesionalisme yang menjadi teladan bagi pemain muda, termasuk putranya sendiri, Rachmat Irianto.

“Kesannya beliau dedikasinya untuk sepak bola luar biasa, bekerja keras dan disiplin,” ujar legenda hidup Persebaya Uston Nawawi.

Rekan setim Bejo semasa di Persebaya itu mengaku almarhum dikenal sebagai petarung yang tak mau kalah.

Sebagai pemain belakang, gaya bermainnya yang tangguh dan pantang menyerah membuatnya menjadi salah satu bek terbaik di era 2000-an.

“Coach Bejo itu orangnya disiplin, baik sebagai pemain maupun pelatih. Apalagi dia pemain belakang, tahu sendiri dia nggak mau kalah, sangat fight kalau bermain,” ungkapnya.

Momen paling berkesan bagi Uston bersama Bejo saat membawa Persebaya juara Liga Indonesia pada 1996-1997 dan 2004. Tak hanya sebagai pemain, mereka juga sama-sama meniti karier sebagai pelatih dan asisten pelatih di Persebaya.

“Kenangan yang tak bisa dilupakan tentu saat membawa Persebaya juara dua kali dan belajar melatih bersama beliau,” ucapnya.