MilkLife Soccer Challenge 2025 Tanamkan Kesenangan Bermain Sepak Bola Sejak Dini

“Setiap rintangan dirancang untuk mengenalkan gerakan dasar sepak bola, seperti lari zig-zag yang menyerupai dribbling melewati lawan, melempar bola ke target, serta dribbling dan passing. Yang terpenting, anak-anak menikmati permainan dan merasa termotivasi untuk lebih kompetitif,” kata Asep.

Selama dua hari penyelenggaraan, Festival SenengSoccer diikuti 141 siswi. Arsyla Sakhi Mila Rabbani, siswi kelas 1 SDN Keputran VI/337 Surabaya menjadi peserta tercepat yang menyelesaikan seluruh tantangan dengan waktu 38,89 detik.

Pelajar berusia tujuh tahun itu juga memperkuat tim KU 10 sekolahnya, tampil percaya diri menunjukkan kemampuannya.

“Seru banget main sepak bola, bisa lari-lari, olahraga, sekaligus menambah teman. Aku memang suka latihan sepak bola dengan kakak di rumah. Aku sekarang punya cita-cita jadi pemain sepak bola profesional. Kalau di MilkLife Soccer Challenge, aku ingin seperti kak Locita karena dia jago mainnya,” ujar Arsyla.

Sementara itu, Triana Lestari, guru sekaligus ofisial SDN Kendangsari IV Surabaya, mengungkapkan bahwa pihaknya mengirimkan sembilan siswi untuk mengikuti Festival SenengSoccer sebagai persiapan regenerasi tim KU 10 mereka di ajang MilkLife Soccer Challenge mendatang.

Menurutnya, dukungan sekolah dan orang tua, menurutnya, menjadi faktor utama dalam mendorong anak-anak mengenal dan menekuni sepak bola.

“Ajang ini melatih sportivitas dan mental bertanding para siswi karena mereka adalah bibit penerus tim sekolah kami. Kami sangat mendukung mereka berprestasi di sepak bola,” kata Triana. (mcr12/jpnn)