Kasus HGB Laut Sidoarjo Naik ke Penyidikan, Polisi Temukan Dugaan Pemalsuan Surat

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Polisi telah meningkatkan status hukum dalam kasus temuan Hak Guna Bangunan (HGB) di laut Sidoarjo dari penyelidikan ke penyidikan setelah melakukan gelar perkara pada Rabu (19/2).
Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman membenarkan terkait perkembangan kasus HGB laut tersebut. Namun, dia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut.
"Iya (sudah naik penyidikan), silakan hubungi Pak Kasubdit (Tipid Harda Bangtah Ditreskrimum Polda Jatim) ya," ujar Farman, Kamis (20/2).
Sementara itu, Kasubdit II/Tipid Harda Bangtah Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Deky Hermansyah menjelaskan hasil gelar perkara memutuskan adanya dugaan tindak pidana dalam kasus ini.
"Jadi, untuk HGB Sidoarjo benar kemarin sudah kami gelarkan dan diputuskan hasilnya delik," kata Deky.
Dari hasil penyidikan awal, ditemukan adanya surat yang diduga palsu terkait penerbitan HGB di kawasan Laut Sidoarjo. Pemalsuan surat itu diduga dilakukan oleh mantan kepala desa setempat yang kini telah meninggal dunia.
"Surat yang diduga palsu yang tidak sebenarnya dari kepala desa yang diterbitkan di tahun 1996 sebanyak tiga surat dan digunakan untuk permohonan tiga HGB itu," bebernya.
Saat ini, polisi masih terus mengumpulkan bukti-bukti dan mencari pihak yang paling bertanggung jawab dalam kasus ini.
HGB di laut Sidoarjo bermasalah, polisi ungkap adanya dugaan pidana dari hasil gelar perkara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News