Gadis Disabilitas di Sidoarjo Diduga Jadi Korban Pencabulan Pasutri
Setelah dari periksa, itu, IM akhirnya menceritakan kejadian yang dialaminya kepada IW. Kedua pelaku ternyata orang terdekat.
Korban bercerita, jika istri pelaku turut serta dalam perbuatan asusila itu. Berdasarkan keterangan korban terduga pelaku perempuan sempat memegangi tangannya.
"Korban mengaku ditindih oleh K, ditiduri, dan tangannya dipegangi Tante W (istri terduga pelaku). Terus setelah itu disuruh jalan jongkok," ungkapnya.
Korban saat itu mengaku tak bisa teriak lantaran saat kejadian mulutnya disumpal menggunakan bantal oleh terlapor. Setelah dicabuli, korban dibelikan jajan dan diberi uang untuk tutup mulut.
"Mulutnya di kruwes, ditutup dengan tangan supaya tidak minta tolong atau berteriak. Setelah itu, korban dikasih uang Rp100 ribu untuk beli molen, tetapi disuruh diam enggak boleh ngomong ke mamanya," ucap dia.
Sebelumnya, KS dan korban ini sangat dekat dengan korban. Saking dekatnya, pasutri yang belum dikaruniai anak itu kerap dijemput sepulang sekolah untuk diajak bermain.
Perilaku mereka tak pernah membuat keluarga korban menjadi curiga, apalagi keluarga terduga pelaku dan korban ini terbilang akrab dan sudah bertetangga selama tiga tahunan.
"Bertetangga sudah tiga tahunan. Sebelumnya memang sering main ke rumah terduga pelaku. Sore (hari kejadian) mau dibawa oleh ibunya keluar tidak diperbolehkan," jelasnya.
Pasutri di Sidoarjo dipolisikan atas dugaan perbuatan pencabulan yang dilakukan terhadap anak disabilitas yang masih di bawah umur.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News
